Misteri Segitiga Bermuda, Benarkah Berbahaya atau Mitos Belaka?

Misteri Segitiga Bermuda, Benarkah Berbahaya atau Mitos Belaka?

Beberapa hal yang terkait dengan Segitiga Bermuda tetap memetik tanda pertanyaan. Tempat yang disebut untuk tempat nahas itu sering mengundang perhatian beberapa faksi.

Apakah benar Segitiga Bermuda beresiko, atau mitos semata?

Shane Satterley dari Griffith University dalam tulisan untuk the Conversation, yang diambil pada Minggu (27/9/2020) menyebutkan jika cerita mengenai Segitiga Bermuda telah ada semenjak 56 tahun lalu, persisnya tahun 1964.

Nama ini pertama-tama dipakai oleh penulis dari Amerika, Vincent Gaddis, di majalah Argosy untuk memvisualisasikan satu teritori di Lautan Atlantik, di terlepas pantai Florida, yang berupa segitiga.

Tempat ini seringkali dikatakan sebagai “Segitiga Setan” serta seringkali diulas dalam beberapa ribu film, buku, serta dokumenter selama beberapa dasawarsa.

Lantas, apakah yang mengundang perhatian dari Segitiga Bermuda?

Minat akan Segitiga Bermuda berawal dari rangkaian peristiwa menghilangnya kapal laut serta pesawat yang tidak bisa diterangkan,

Tahun 1945, sekitar 5 pesawat Angkatan Laut Amerikan Serikat (AS) serta 14 orang disampaikan hilang di tempat itu saat lakukan latihan teratur.

Waktu itu, pernah terdengar suara kapten pesawat, Letnan Charles Taylor, di radio menjelaskan:

Kami masuk air putih, ada yang tidak beres. Kami tidak paham tempat kami dimana, airnya hijau, bukan putih.

Angkatan Laut AS lakukan penyelidikan serta pada akhirnya memberikan laporan kejadian itu “pemicu tidak dikenali.”

Semenjak peristiwa itu sampai tahun 1980-an, sekitar 25 pesawat kecil hilang waktu melalui Segitiga Bermuda. Mereka belum pernah nampak lagi serta tidak ada puing yang sempat diketemukan.

Akhirnya, narasi ini mengundang perhatian publik.

Sebagian orang memberi beberapa keterangan terlalu berlebih jika ada kemampuan paranormal atau supranatural.

Ada pula yang menyangkutkan alien atau mahkluk gaib yang tinggal di kota bawah laut yang hilang Atlantis dengan peristiwa ironis itu.

Bukti jika hasil laporan sah mengatakan “pemicu yang tidak dikenali” makin meningkatkan minat.

Berdasar beberapa keterangan di atas, kita harus menanyakan diri kita: bila kita tidak paham apa sebagai pemicu atas satu hal atau bila satu hal nampak mirakelus, apa kita harus cari jawaban dari bagian paranormal (seperti hantu/roh) atau supranatural (sichir/keajaiban)?

Buat sebagian orang akan lakukan itu. Mereka berasa keterangan itu yang menarik. Berikut yang berlangsung semasa beberapa dasawarsa pada kejadian di Segitiga Bermuda.

Namun, saat kita coba pelajari mengenai kejadian ini serta tidak langsung ambil simpulan, pemicunya nampak bertambah simpel.

Kita mengambil contoh hilangnya Charles Taylor serta 5 pesawat yang selanjutnya diselidiki oleh Angkatan Laut AS.

Penyelidikan itu mendapatkan jika waktu mulai gelap serta cuaca beralih, Taylor bawa pesawat ke arah tempat yang keliru.

Taylor memiliki pengalaman hilang waktu terbang. Ia sudah 2 kali diselamatkan di Laut Pasifik. Angkatan Laut sendiri telah pahami apakah yang sebetulnya berlangsung serta sebelum peristiwa lenyap.

Tetapi, kejadian itu pada akhirnya diambil kesimpulan untuk “tidak dikenali pemicunya” sebab ibu Taylor, yang tidak mau mempersalahkan putranya atas apakah yang berlangsung, bersikukuh jika Angkatan Laut tidak dapat mendapatkan bangkai pesawat, karena itu mereka tidak dapat tentukan apakah yang sebetulnya yang berlangsung.

Tidak mau mempersalahkan Taylor atas tragedi itu, Angkatan Laut juga sepakat dengan fakta itu.

Beberapa pilot dalam kejadian itu masih juga dalam training.

Berarti, mereka tidak mengenali bagaimana memakai semua kendali dalam pesawat semasa terbang pada malam hari atau cuaca jelek secara baik.

Bukan hanya itu, pesawat yang sedang diterbangkan diketahui akan terbenam dalam tempo minimal 45 detik bila mereka datang di air.

Serta, jika pesawat terbenam di lautan luas (walau peristiwa ini benar-benar langka dewasa ini), sering tidak diketemukan lagi.

Ini betul ada serta sampai sekarang ini, walau ada kenaikan tehnologi pesawat serta cara penelusuran-penyelamatan.

Contohnya, cuma ada beberapa puing kecil dari pesawat Malaysia Airlines MH370, yang hilang di tahun 2014, dapat diketemukan.

Sekarang ini, pesawat besar seringkali melewati Segitiga Bermuda serta tidak ada yang lenyap.

Kita juga dapat mencari penerbangan di tempat itu langsung dengan cara daring.

Kenyataannya, dari tengah 1940 sampai 1980a-n, semakin banyak pesawat kecil yang jatuh di daratan AS dibanding di Segitiga Bermuda. Tetapi, sebab mereka jatuh di daratan serta puing-puing pesawat dapat diketemukan jadi tidak dipandang mirakelus.

Selanjutnya, jumlah kapal serta pesawat yang disampaikan hilang di teritori Segitiga Bermuda tidak jauh semakin besar dibanding di tempat laut lain.

Kadang, saat satu kejadian susah diterangkan, kita semakin lebih tertarik untuk menjelaskan berasal dari kesibukan paranormal atau supranatural.

Tetapi, bila 1.000 pesawat terbang lewat Segitiga Bermuda serta kita dapat menerangkan apakah yang berlangsung pada 990 pesawat, apa 10 lainnya harus kita ucap untuk masalah supranatural? Tidak.

Hal yang bisa kita sebutkan ialah kita tidak mengenali dengan cara tepat apakah yang berlangsung serta kita harus berusaha untuk pelajarinya selanjutnya. Terkadang, saat kita belajar bertambah lagi, mirakel itu akan tersingkap.

error: Content is protected !!