AS, Rusia dan China Adu Mulut di DK PBB, Saling Menyalahkan Soal COVID-19

AS, Rusia dan China Adu Mulut di DK PBB, Saling Menyalahkan Soal COVID-19

Amerika serikat. China. Serta rusia beradu mulut seru pada kamis 24 september 2020 semasa tatap muka dewan keamanan pbb mengenai epidemi covid-19.

Beradu mulut tiba saat sekjen pbb antonio guterres menjelaskan ke dewan jika mereka sudah tidak berhasil dalam perlakuan covid-19.

Seperti diambil dari al jazeera. Sabtu (26/9/2020). Guterres mempersalahkan “minimnya persiapan global. Kerja sama. Persatuan. Serta kebersamaan” untuk penebaran virus corona di luar kendali serta jumlah kematian dekati satu juta dengan cara global. Lebih dari 32 juta orang sudah didiagnosa dengan virus itu.

“epidemi ialah ujian riil kerja sama internasional – tes yang pada intinya kami tidak berhasil.” tuturnya ke dewan beranggotakan 15 orang itu –termasuk indonesia untuk anggota tidak masih.

Bila kritis iklim dihampiri secara sama. Ia mengatakan. “saya takut akan yang terjelek.”

Presiden as donald trump. Yang hadapi pertempuran penyeleksian lagi yang dibikin bertambah melawan oleh penebaran penyakit di semua negeri. Di hari selasa tuntut aksi pada china sebab menebarkan “epidemi” covid-19 ke dunia.

As sudah memberikan laporan lebih dari 200.000 kematian. Paling tinggi di dunia serta mendakwa beijing kurang transparan yang disebutkan sudah jadi memperburuk epidemi. China menyanggah klaim itu.

Sering dituding. Diplomat china ke as: “sudah cukup cukup”

Duta besar as kelly craft mengulang dakwaan itu pada tatap muka virtual dewan. Menarik respon geram dari partnernya dari china zhang jun.

“cukup. Cukup.” tuturnya zhang. “kamu telah membuat lumayan banyak permasalahan buat dunia. … as harus pahami jika mempersalahkan seseorang tidak mengakhiri permasalahannya sendiri.”

Bicara dengan bahasa inggris serta menulis kematian serta masalah as. Zhang meneruskan: “dengan tehnologi serta skema klinis paling hebat di dunia. Kenapa as rupanya mempunyai masalah serta kematian yang terbanyak dilakukan konfirmasi?”

“bila seorang harus diminta pertanggungjawaban. Itu tentu beberapa politisi as sendiri.”

As “betul-betul terisolasi.” imbuhnya dalam sambutan yang dibantu dengan ketertarikan oleh partnernya dari rusia.

Kemelut yang telah lama mendidih di antara as serta china sudah capai titik didih berkaitan epidemi. Menyorot usaha beijing untuk impak multilateral yang semakin besar dalam rintangan pada kepemimpinan tradisionil washington.

Craft memberi respon beradu mulut itu. Menjelaskan jika dia “muak” dengan pembicaraan yang berjalan.

“malu pada kalian semasing.” tuturnya.

“saya bingung serta saya muak dengan isi dialog hari ini… saya sebetulnya benar-benar malu dengan dewan ini –anggota dewan yang ambil kesempatan kali ini untuk konsentrasi pada sakit hati politik dibanding permasalahan gawat yang ada. Ya ampun.”

Beberapa diplomat menjelaskan mereka bingung dengan suara yang diambil oleh craft. Yang sudah pergi waktu dubes china bicara.

Craft “benar-benar agresif” sesudah session yang “kira-kira sarat dengan konsensus.” kata seorang diplomat ke kantor kabar afp tanpa ada menyebutkan nama.

Nancy soderberg. Bekas duta besar as untuk pbb. Menjelaskan ke al jazeera jika organisasi itu ialah “mikrokosmos dari negara dunia” serta jika situasi tegang dari acara itu menggarisbawahi begitu “rusaknya” respon global pada epidemi sudah jadi.

“itu belum capai titik tanpa ada keinginan.” tuturnya. “adalah kebutuhan tiap negara untuk bekerja bersama serta ambil aksi yang dibutuhkan untuk jaga keamanan rakyatnya.”

Menteri luar negeri rusia sergey lavrov menulis jika epidemi sudah perdalam ketidaksamaan antar negara.

“kami lihat usaha dari semasing negara untuk memakai keadaan sekarang ini untuk memajukan kebutuhan sempit mereka sekarang ini. Untuk mengakhiri permasalahan dengan pemerintah yang tidak diharapkan atau kompetitor geopolitik.” tuturnya.

Disamping itu. Diplomat teratas china wang yi mengatakan pengaturan serta kerja sama yang lebih bagus.

“beberapa negara besar serta bertambah berkewajiban untuk memprioritaskan hari esok umat manusia. Buang mentalitas perang dingin serta bias ideologis. Serta berpadu dalam semangat kerja sama untuk menangani kesusahan.” tuturnya.

As menarik diri dari who yang berbasiskan di jenewa sesudah trump mendakwanya jadi boneka china semasa epidemi covid-19. Who sudah menampik tuduhantrump.

“terkadang. Geopolitik menghancurkan kerja sama serta menghalangi kelincahan kita. Epidemi sudah mengetes skema internasional tidak seperti awalnya.” kata menteri negara inggris untuk asia selatan serta persemakmuran. Lord tariq ahmad dari wimbledon. “tetapi saat ini bukan waktunya untuk menampik lembaga internasional.”

Menteri luar negeri prancis jean-yves le drian terlihat menyerang as saat ia menjelaskan epidemi jangan dipakai untuk menghancurkan “semua pekerjaan yang sudah dilaksanakan semasa beberapa dasawarsa paling akhir oleh pergerakan feminis untuk kesetaraan gender”.

“kita harus siaga. Kita harus siaga. Khususnya dalam soal membuat perlindungan hak reproduksi seksual.” tuturnya ke dewan keamanan.

Pemerintahan trump sudah menggerakkan pbb untuk melawan promo hak serta service kesehatan seksual serta reproduksi buat wanita sebab dipandang seperti code untuk aborsi. Awal bulan ini. As memberi suara melawan resolusi majelis umum pbb mengenai epidemi virus korona beberapa sebab termasuk juga bahasa semacam itu.

Beberapa pimpinan dunia diharap untuk kirim pidato awalnya untuk majelis umum virtual hingga presiden china xi jinping tidak bisa membalas dakwaan video trump saat ia sampaikan pidatonya.

Jubir majelis umum. Brenden varma. Menjelaskan china sudah minta untuk mengedarkan hak jawabnya dengan cara tercatat.

China. Amerika serikat. Serta rusia berbeda memahami di tatap muka majelis umum pbb atas pertanggungjawaban epidemi covid-19 yang tengah menempa dunia.

 

error: Content is protected !!