Kasus COVID-19 di AS Tembus 7 Juta, Tes Sudah 99 Juta

Kasus COVID-19 di AS Tembus 7 Juta, Tes Sudah 99 Juta

Masalah Virus Corona (COVID-19) di Amerika Serikat telah tembus 7 juta masalah. Sekitar 203 ribu pasien wafat serta 2,7 juta dipastikan pulih.

Berdasar data Johns Hopkins University, Sabtu (26/9/2020), keseluruhan kematian paling tinggi di AS ada di New York dengan 33 ribu kematian serta 71 ribu pasien pulih. Wilayah terpengaruh kronis setelah itu New Jersey dengan 16 ribu wafat.

Angka pasien wafat di Texas lumayan tinggi yaitu 15 ribu orang. Meskipun begitu, banyaknya pasien pulih di Texas ialah yang paling tinggi di AS, keseluruhannya 646 ribu pasien pulih dari COVID-19.

Negara sisi Tennessee mempunyai jumlah pulih yang tinggi sampai 172 ribu. Sesaat, pasien wafat ada 2.352.

Situs Covid Treking menyebutkan AS sudah lakukan 99,4 juta tes COVID-19. Kemungkinan minggu kedepan jumlah tes dapat capai 100 juta.

Sekarang ini, jumlah masalah positif serta pasien wafat karena COVID-19 di AS ialah yang paling tinggi di dunia. Untuk pasien pulih paling tinggi ada di India dengan 4,7 juta pasien pulih.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memakai pidatonya di Sidang Umum PBB ke-75 untuk menggempur China. Trump ajak dunia serta PBB untuk tuntut tanggung jawab dari China.

Di kesempatan itu, Donald Trump kembali lagi menggunakan arti “Virus China.” Dia mengatakan China biarkan penerbangan internasional bekerja hingga dunia terkena virus corona.

“Kita sedang menggelorakan pertarungan ganas menantang lawan tidak nampak: Virus China yang sudah mengambil banyak nyawa yang tidak terhitung di 188 negara,” tutur Presiden Trump dalam pidatonya yang ditayangkan online, seperti diambil Rabu 23 September 2020.

“Kita harus tuntut tanggung jawab negara yang menebarkan epidemi ini ke dunia: China. Pada awal-awal epidemi, China lakukan lockdown penerbangan lokal sesaat meluluskan penerbangan internasional tinggalkan China serta mengontaminasi dunia,” lanjut Donald Trump.

Disamping itu, Trump mendakwa WHO dikontrol oleh China serta menebar info palsu berkaitan epidemi. WHO pernah beri pujian China saat virus baru menebar pada awal 2020.

Sekarang ini, ada 31,4 juta masalah COVID-19 di dunia serta 967 ribu wafat.

Donald Trump lalu minta supaya PBB supaya minta pertanggungjawaban dari pemerintah China serta WHO.

“Pemerintah China serta WHO yang dikontrol China memberi maklumat palsu jika tidak ada bukti penyebaran antar-manusia. Selanjutnya, mereka memberi klaim palsu jika beberapa orang tanpa ada tanda-tanda tidak dapat menebarkan virus ini,” kata Trump.

“PBB harus tuntut tanggung jawab dari China atas beberapa tindakan mereka,” tegas Donald Trump.

Presiden Jokowi mengawasi jalannya pembagian pertolongan sosial masyarakat yang terpengaruh Covis-19. Tiap masyarakat akan terima pertolongan sejumlah Rp 600 ribu.

error: Content is protected !!